Senin, 25 Mei 2009

Pengalaman kesehatan saya

Salam Sehat,
Dari pengalaman hidup saya sebagai penderita asma makin hari makin membaik dengan berbagai cara yang saya lakukan. Di usia saya yang menginjak lima puluhan tentunya akan bertambah penyakit lain yaitu darah tinggi. Saya ingin berbagi dengan siapa saja yang kebetulan membaca laman ini tentang kesehatan walaupun saya bukan berprofesi medis. Pada umumnya seseorang kurang menyadari bagaimana hidup sehat walaupun pasti semua ingin sehat sampai mati.
Konon cerita orang tua saya, saya mulai kena penyakit sesak nafas sejak umur 5 tahun. untung saat itu ayah saya kerja di perusahaan perkebunan di surabaya mendapat fasilitas perawatan medis yang sangat baik dari perusahaan . Sejak kecil saya harus minum obat racikan dari dokter, dan meminumnya 3 kali sehari maka agak tenanglah hidup saya yang waktu itu masih di sekolah dasar jalan Seruni di surabaya. tetapi tetap saja sakit kambuhan sehingga sering ijin tidak masuk sekolah. Untung otak sedikit encer sehingga pelajaran tidak tertinggal amat. Sakit kambuhan saya yang paling parah adalah di waktu saya umur 12 tahun sakit saya kalau kambuh sampai pingsan dan harus disuntik adrenalin. Bahkan menurut ibu saya  suatu kali kambuh parah sekali sampai pingsan nggak bangun-bangun kata ayah saya sudah mati tapi eh alhamdulillah masih bangun lagi setelah dokter yang merawat saya (dokter saya ini sangat baik sekali) memberi suntikan seperti biasanya. Sampai-sampai di tahun itu saya dinyatakan tidak naik kelas karena pelajaran ketinggalan, nilai rapot merah semua, kecuali bahasa inggris dapat nilai 8. 
Waktu itu dokterpun belum tahu kalo penyebab asma saya adalah alergi yang ternyata setelah saya di sekolah menengah pertama ditemukan oleh dokter ahli alergi sehingga ketahuan penyebab alergi yaitu makanan ataupun debu atau tungau yaitu binatang renik yang halus tidak kasat mata yang terdapat pada kasur yang terbuat dari kapok. Dengan menghindari penyebab alergi pencetus kambuhan sesak napas jadi berkurang. Maka diwaktu kecil yang saya alami adalah sesak napas gatal-gatal di lipatan kaki maupun tangan , kemudian pilek-pilek keluar ingus yang teramat sering sehingga membentuk pribadi saya jadi malu bergaul. Kalau capai sedikit sakit sehingga setiap kali dapat dispensasi tidak ikut pelajaran olah-raga. Badan kurus tapi muka bulat akibat terlalu banyak obat dan saya jadi pusat belas kasihan orang dan teman-teman di sekolah.
Nasib demikian yaitu harus minum obat racikan dan sakit alergi, gatal-gatal, keluar ingus masih menjadi rutinitas. Dan kalau kambuh selalu ditangkal pakai obat, sehingga badan bukan makin kuat tapi makin lemah karena tergantung sama obat. Diwaktu sudah di sekolah menengah atas saya diperkenalkan dengan obat semprot inhaler yang dapat menggantikan fungsi obat  racikan. Saat itu kondisi badan lebih baik karena setiap berasa mau kambuh di semprot inhaler langsung sembuh. Tetapi tetap saja tidak memperbaiki kondisi alergi, gatal-gatal dan kebiasaan keluar ingus.
Suatu saat saya harus tinggal di cimahi bandung di daerah atas yang dingin terutama malam menjelang pagi jam 3:00 maka pasti asmanya kambuh tak terkendali, sedangkan saya tahu pasti kalo hanya obat saja hanya meredam kambuhnya penyakit. Saya ingat pernah latihan gerakan yoga tapi saya tidak mempraktekkan meditasi agar tidak bertentangan dengan agama saya dan juga saya pernah belajar senam satria nusantara. maka saya coba menggabung keduanya dan menyederhanakan gerakannya sehingga tidak terlalu lama kalau mau sering dilakukan dan supaya tidak bosan. Maka saya coba lakukan gerakan yang menyesuaikan dengan gerakan senam yoga yang disederhanakan dengan mengatur pernapasan kemudian ditambah gerakan yang menyesuaikan gerakan sholat sambil mengatur napas. Luar biasa di akhir senam sesak berkurang dan napas jadi lega, inguspun berhenti ke luar. Saya coba keraskan hati untuk melakukannya 2 atau 3 hari sekali dan ternyata hasilnya sangat fit dan lebih fit dari orang yang tidak sakit asma. Maka sampai sekarang saya lakukan terus terutama bila terasa sakitnya mau datang yaitu serangan pilek-pilek maupun sesak napas saya langsung lakukan senam walaupun itu malam atau siang sama saja.
Itulah cara saya melakukan pengurangan penggunaan obat farmasi yang konon ceritanya bisa mengganggu fungsi ginjal.